Keputusan adalah Pembelajaran

           Keputusan adalah Pembelajaran


   Dalam hidup manusia selalu berkesempatan untuk berada dalam situasi galau dalam memilih untuk melakukan sesuatu demi orang lain atau tidak. Secara naluriah manusia cenderung untuk melakukan hal baik, seperti menolong, memberi, ataupun berkorban. Tetapi, persepsi, pengalaman, dendam, ataupun kepentingan mampu menjadi belenggu penghalang terjadinya hal-hal baik itu.
   Kegalauan dalam menentukan pilihan akan menggiring manusia pada dua tindakan, yaitu curhat pada orang-orang yang mereka percaya, atau berbicara pada diri sendiri. Disadari atau tidak, manusia cenderung akan melakukan apa yang diri mereka katakan, baik yang bersumber dari fikiran atau dari hati. Sedangkan curhat adalah sebuah formalitas yang (rasanya) harus mereka lalui untuk meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka telah melakukan segala upaya sebelum menentukan sebuah pilihan.
      Ketika berkomunikasi dengan dirinya sendiri, manusia akan melalui fase kegalauan tahap 2. Perdebatan antara fikiran dan hati ‘tak akan dapat dihindari. Akan terdengar bisikan dari fikiran "Jangan seberangi lautan demi mereka yang bahkan tidak mau menyeberangi kolam untukmu.” Ketika kalimat itu benar-benar terdengar, maka sejenak pejamkan matamu dan masuklah menuju hati yang terdalam, 'kan kau dengar suara hati yang ‘kan mengingatkanmu “Tidak! Seberangilah lautan itu! Cintailah mereka! Semua manusia. Bagaimanapun kondisinya. Seberangi lautan itu! Daki gunung-gunung itu! Karena hidup dan cinta bukan tentang apa yang kau peroleh, melainkan tentang apa mampu yang kau berikan.
     Suara mana yang akhirnya akan mereka dengarkan dan menjadi pilihan terakhir, ada dalam genggaman manusia sendiri. Setiap keputusan beriringan dengan konsekuensinya. Setiap keputusan pun akan berdampingan dengan hasil yang akan mereka tuai nantinya. Hasil dari setiap keputusan tentu akan berbeda, tetapi satu hal yang pasti akan sama, yaitu pembelajaran. Keduanya (benar atau salah), akan menjadi pengalaman, pembelajaran, dan pendewasaan bagi diri manusia.
    
Bali; December 16th 2018
Agustina

Komentar

Postingan Populer