Tersenyumlah Hati yang Bersedih

Tersenyumlah Hati Yang Bersedih

Saat kita menempuh tiap jalan dari dunia, derita sekali-kali mencibit hati. Hati remuk menangis tak henti, kesedihan terus-menerus bersemedi di dalam hati. Ketika itu sabar-pun sudah tak dikenali lagi. Dalam terharu air mata tumpah juga…

Wahai hamba Ilahi…

Begitulah kehidupan di dunia, kita tidak akan sesekali dapat menyangka apa yang Allah aturkan untuk kita. Ada kalanya kita tersangat gembira, ada kalanya kita tersangat kecewa.

Jangan risau manusia…

Allah itu Tuhan kita. Tuhan Yang Maha Luas Kasih Sayang-Nya.

Percayalah…

Allah tidak akan menduga hamba-Nya kecuali untuk melihat hamba-Nya.

Tersenyum disana…

Tertawa disana…

Berbahagia disana…

Insyallah di Syurga, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang menenangkan jiwa.

Oh Indahnya…

Di dalam hati manusia ada kekusutan dan tidak akan terurai kecuali menerima kehendak ALLAH SWT!

Wahai hamba Allah, jangan sedih karna kita telah melalui kesedihan itu kemarin dan ia sama sekali tidak memberi manfaatpun pada keesokan harinya. Kesedihan dari kesedihan akan membuat awal semakin terpuruk dalam keputus-asaan dan dunia yang luas dirasakan sempit dan tak lagi berguna. Padahal, dunia inilah kesempatan untuk kita dekatkan diri kepada Allah untuk kita raih syurga-Nya yang tersangat indah serta bebas daripada rasa kesedihan. Gara–gara kesedihan, air manis akan tersa pahit, makanan yang lezat terasa hambar, bunga mawar yang mekar mewangi kembali layu.

Ingatlah tangisan terindah itu apabila butir – butir air mata mengalir hangat di pipi lantara diri begitu kerdil di sisi Allah dan begitu berdoanya diri kita di sisi Allah.

Wahai hamba Allah…

Lihatlah di sekeliling kita dan teguhkan pendirian sepanjang hidup dan usiamu jangan mudah berputus asa. Senyum yang kau berikan dan Air Mata yang kau teteskan, Simpan – jadikan tauladan. Segala yang kau pandang dan dengar, Simpan – jadikan Pedoman.

Agustina Item