MENUNTUT ILMU

Imam Syafi'I merupakan salah satu dari empat ulama madzhab yang masih tetap eksis sampai saat ini dalam fiqh. Disamping kepiawaiannya dalam fiqh, beliau juga dikenal sebagai ahli bahasa, dan dalam menggubah syair. Diantara syair- syairnya ialah sebuah syair tentang para pencari ilmu dan syarat-syarat memperolehnya. Menurut beliau, syarat-syarat dalam menuntut ilmu adalah sebagi berikut: Dzaka, Hirsh, Ishtibar, Bulghah, Irsyadu, dan Thulu zaman. Hendaklah seorang penuntut ilmu itu memiliki syarat tersebut sehingga ia sampai pada tujuannya. 
Hal pertama yang mesti dimiliki oleh seorang penuntut ilmu ialah 'Dzaka' (kecerdasan). Karena tanpa hal ini seseorang akan sulit dalam memahami apa yang ia pelajari. Jadi, bisa dikatakan bahwa kecerdasan merupakan hal yang asasi yang harus dimiliki dan merupakan  syarat yang tak bisa ditawar. 
Begitu pula ‘Hirsh’ (semangat). Seorang pencari ilmu harus pula memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. Tanpa semangat, seorang pencari ilmu hanya akan tenggelam dalam cita-cita palsunya yang tak pernah selesai dibangun. Kecerdasan dan Semangat saja tidak cukup untuk mendapat ilmu yang sempurna. 
Para pencari ilmu harus mebekali diri mereka dengan ‘Ishtibarin’(kesabaran). Kesabaran yang luas seperti samudera. Karena Semangat tanpa kesabaran hanya akan mebuat pencari ilmu mudah terjerembab pada keputusasaan. 
Selanjutnya imam Syafi'I juga mensyaratkan ‘Bhulghatin’ (modal atau bekal). Setiap kesuksesan selalu memerlukan biaya. Kemajuan ilmu pengetahuan, memang bukan tiba-tiba jatuh dari langit. Semua usaha dikerahkan, temasuk dana dalam pecarian, penelitian dan sekian banyak percobaan. 
Dan unsur paling penting dalam Syarat Imam Syafi'I adalah ‘Irsyadul ustadzin’ atau Guru yang membimbing. Ilmu, memang bisa dicari tanpa guru, Ilmu mungkin saja didapat tanpa ustadz/guru, tapi  GURU dan PEMBIMBING tidak akan pernah bisa tersingkir, sebab ilmu bukan hanya soal matematika, tapi juga soal Transfer Akhlak, Moral dan Akidah. 
Dan syarat yang terakhir dalam ilmu pengetahuan adalah ‘Thulu zaman’  - Ilmu selalu mebutuhkan perjalanan waktu. Tidak satu hal pun besifat Instan.. Tak ada ilmu untuk orang-orang yang bepikir instan dan menghendaki hasil seperti mata yang dikedipkan. Tak ada ruang untuk orang-orang yang selalu ingin hasil secepat kilat. 
Cukupilah enam Syarat seperti yang dicatat oleh Imam Syafi'i. Jangan bekurang, meski satu saja darinya. Sebab semuanya mepunyai kaitan yang sangat erat. Dan akhir dari semua usaha tentu dengan tengadah tangan dan berlapang dada, memanjat doa…

Komentar

Postingan Populer